Penyelidikan Kanonik


Mendengar kata “penyelidikan”, apa yang ada di pikiranmu?
Investigasi, misteri, detektif, kasus, dll

Lalu, penyelidikan kanonik itu apa?
Penyelidikan kanonik adalah satu tahapan wajib yang dilakukan oleh setiap pasangan yang akan menikah secara katolik dan pihak Gereja harus mengetahui apakah perkawinan yang akan dilakukan tersebut ada halangan atau tidak. Lalu Romo-lah yang menjadi detektifnya sehingga dokumen-dokumen yang diperlukan dapat segera diverifikasi dan dikirim sampai ke Roma data-datanya.

Ah, mosok sampai Roma? Aku malah baru tahu.

----------------------------------------------------------

Kira-kira begitulah prolog Kanonik antara saya, calon suami, dan Romo Adolfus Suratmo (Pastor Kepala Paroki Gereja Kristus Raja Baciro) di sebuah ruangan kecil tertutup yang berisikan lemari-lemari untuk dokumen-dokumen dan kitab-kitab gereja .

Intinya, penyelidikan kanonik adalah langkah gereja Katolik untuk mengetahui detail pasangan yang akan menikah, sejauh mana mereka hidup di lingkungan, proses pengenalan, detail mengenai latar belakang keluarga, dan apakah ada keterpaksaan atau tidak. Proses inilah yang nantinya menentukan nasib perkawinan yang telah direncanakan: batal, tunda, atau lanjut.

Sebelum penyelidikan dimulai, kami masing-masing diminta untuk melakukan sumpah dengan tangan ditumpangkan di atas Alkitab dan dilakukan dengan kalimat yang intinya menyatakan apapun yang kami ucapkan semuanya adalah benar, jujur, dan jika ketahuan berbohong akan dibatalkan perkawinannya.

Poin-poin pertanyaan yang diajukan oleh romo antara lain:
  • proses perkenalan saya dan calon suami, mulai dari kenal di mana sampai jalannya komunikasi selama pacaran LDR. Intinya kami ketemu di Facebook tapi tidak langsung pacaran Mo..
  • Latar belakang keluarga
  • Kegiatan di lingkungan gereja dan masyarakat
  • Pernah berzina atau kumpul kebo?
  • Rencana mau punya anak berapa?
  • Rencana jangka pendek, menengah, dan panjang?
  • Sejauh mana keterbukaan kalian terhadap misalnya: ada cowok yang mendekati Anin? Dan sebaliknya
  • Bagaimana penyelesaian masalah jika kalian bertengkar
  • Dan masih banyak lagi poin-poin pertanyaan baik yang bersifat pribadi, maupun administratif.

Pertanyaan yang paling saya ingat adalah, “Nin, apakah kamu yakin mencintai Bhaskara?” Saya jawab,”yakin Romo.” Lalu romo bertanya lagi,” Apakah ada keterpaksaan?” Saya jawab, “Tidak Romo.” "Apakah masih ada bayangan orang lain Nin selain Bhaskara?" "Tidak Mo", jawab saya yakin.

Pertanyaan yang paling sulit saya jawab adalah, “Nin, jika ternyata kamu salah pilih bagaimana? Jika ternyata Bhaskara itu bukan sosok yang kamu impikan gimana?”
“Ingat, di dalam perkawinan Katolik itu tidak bisa diceraikan karena dasarnya adalah janji perkawinan yang diucapkan saat di depan altar.”
“Jadi gimana kalau kamu ternyata salah pilih Nin?”

Entahlah waktu itu saya menjawab apa. Saya memang sama sekali tidak ada pikiran tentang salah pilih. Kan saya sudah mantep dengan Bhaskara. Tapi seandainya jika hal itu terjadi, ya kita harus bisa menerima dan dikompromikan bersama. Komunikasi dan komitmen itu penting dalam sebuah keluarga.

Selanjutnya diskusi berjalan mengalir dan saya mulai menikmatinya. Sosok Romo Ratmo yang terkenal “killer” ternyata 180 derajat berbeda. Beliau sungguh kebapakan, “ngemong”, humoris, disiplin, tegas, dan smart. Ah, saya kagum Mo!

18 November 2018, saya dan calon suami lulus Kanonik ^^


Foto bersama Romo Ratmo seusai Penyelidikan Kanonik


Pembekalan Orang Tua Manten dan Saksi

Pembekalan orang tua dan saksi ini dilaksanakan pada 17 November 2018 pukul 19.30 di panti paroki. Peserta yang diundang adalah kedua orang tua calon manten dan juga saksi nikah di gereja. Pembekalan ini lebih mengutamakan "DO and DON'T" selama pernikahan di gereja serta masalah-masalah teknis pelaksanaan. Intinya, perkawinan Katolik menjadi tidak sah jika tidak ada saksi. Orang tua bukanlah unsur pokok dalam perkawinan Katolik. Namun bukan berarti orang tua tidak penting, orang tua sangat dibutuhkan tertutama untuk mendukung dan mendoakan calon manten.



Foto bersama seusai Pembekalan Ortu Calon Manten dan Saksi

Comments