#Hari - 4 : Berubah dalam Kemenangan atas Kejahatan

Hari 4: Berubah dalam Kemenangan atas Kejahatan.
Mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Rm 12:21)

Hari ini kita mau berjuang melawan kejahatan. Kemenangan di dalam Kristus mengatasi semua yang merusak ciptaan dan membuat kita terpisah satu sama lain. Dalam Yesus kita dipanggil untuk berbagi, berjuang bersama-Nya melawan yang salah dan mewujudkan yang baik. Apakah kita sudah berjuang mengatasi kejahatan di jaman kita? 

Kejahatan tidak selalu identik dengan tindak kekerasan kriminalitas, seperti pembunuhan, perampokan bersenjata, teror, penganiayaan, pengeboman rumah ibadah, dan lain-lain. Kejahatan dapat juga sama sekali tidak menggunakan senjata berbahaya , misalnya suap, korupsi, mencontek, penipuan, dan sebagainya. Kejahatan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja. Terlebih di jaman modern seperti sekarang ini, tindak kejahatan seolah semakin meningkat mengikuti arus modernisasi. Godaan untuk berlaku jahat sangat sering menghinggapi individu karena berbuat jahat itu lebih mudah daripada berbuat kebaikan. Dosa dapat mengincar siapa saja tanpa terkecuali selagi imannya lemah. Perlu perjuangan yang amat keras untuk mengalahkan kejahatan. Bagaimana caranya supaya kita menang atas kejahatan? Caranya adalah mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Kesannya memang begitu mudah untuk diucapkan, tetapi kenyataannya hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan.

Godaan untuk melakukan kejahatan tak terlepas dari kaum muda yang mana masih sangat rentan terpelosok ke dalam dosa. Kaum muda semakin ditantang untuk melawan kerasnya arus kejahatan di era globalisasi ini. Godaan teknologi seperti jejaring sosial (facebook, twitter, google +, YM, skype, dll) , handphone, I-Pad, situs porno, BBM, atau video game menjadi ancaman yang dapat dengan mudah menjerumuskan kaum muda ke lembah hitam. Belum lagi godaan untuk bolos sekolah, titip absen (bagi mahasiswa/i), copy paste / plagiat tugas (skripsi, laporan praktikum, tugas), dan mencontek saat ujian menjadi hal-hal yang menggiurkan di tengah dunia pendidikan. Meskipun sulit, namun diperlukan usaha keras untuk melawan kejahatan. Semua itu diawali dari diri sendiri terlebih dahulu. Kita harus mampu mengendalikan diri dan menaklukan nafsu negatif yang merajai hati dan pikiran kita.

#Sekedar sharing#

Masa ujian di kalangan mahasiswa merupakan masa yang amat berat. Godaan untuk mengurangi smsan, nonton TV, main, FB-an, twitter-an, dan menghindari Sistem Kebut Semalam (SKS) menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa, tak terkecuali aku. Rasanya begitu sulit untuk berkonsentrasi pada materi kuliah apabila orientasi yang ada di pikiran adalah FB, sms, TV, dll. Baru membuka buku kuliah sebentar saja lalu tiba-tiba sudah merasa jenuh, bosan, bĂȘte, atau ngantuk. Niat hati ingin mengambalikan semangat belajar dengan cara FB-an, smsan barang sebentar saja… ehhh ternyata malah kebablasan dan alhasil tidak jadi belajar. Aku terkadang heran, mengapa kalau belajar menjadi mudah ngantuk tetapi kalau sudah FB-an atau smsan rasa kantuk itu seketika hilang? Inilah bukti bahwa kejahatan kerapkali menang melawan kebaikan. Dahulu ketika awal-awal semester perkuliahan, aku sering menerapkan SKS ketika ujian. Memang, lumayan mujarab juga untuk mengerjakan soal ketika ujian berlangsung. Tetapi setelah kusadari, belajar dengan SKS  itu hanya ingat pada saat ujian, dan begitu keluar dari ruang ujian sudah langsung hilang tak bertahan lama di otak. Hal inilah yang membuatku sadar, bahwa tujuanku kuliah bukan hanya mengejar nilai semata, tetapi juga mendapat ilmu. Semakin atas tingkat semesterku, aku berusaha sedikit demi sedikit mengubah pola belajarku. Aku lebih mengutamakan diskusi kelompok dengan teman-teman dan memanfaatkan minggu tenang untuk benar-benar mempersiapkan ujian. Dengan demikian malam sebelum ujian aku hanya tinggal mereview apa yang telah aku diskusikan bersama teman dan apa yang aku pahami pada saat dosen menjelaskan di saat kuliah. Say good bye to SKS ^^ Ketika masa ujian, aku juga berusaha membatasi diri untuk mengurangi intensitas online FB dan smsan. Kalau jenuh belajar tentu saja sedikit-sedikit aku mencuri waktu untuk online sebentar, tapi aku sudah berkomitmen kepada diri sendiri untuk membatasi online. Tentu saja butuh usaha keras dan tak mudah. Aku berjanji pada diriku untuk tidak kecanduan dengan yang namanya online FB atau sms. Janji harus ditepati, begitu juga janjiku pada diri sendiri. Alhasil, dengan cara ini aku merasa lebih mudah untuk berkonsentrasi dan memahami materi kuliah , bukan sekedar menghafalkan belaka. Aku lega karena sepertinya aku berhasil mengatur diriku untuk berjuang melawan kejahatan yang selalu saja mengincarku.

Aku percaya bahwa kalau ada niat pasti ada jalan. Kita tidak perlu khawatir, karena kalau niat kita memang baik maka Tuhan pasti akan mendukung dan Dia tak segan untuk turun tangan membantu langkah kita. Kejahatan harus dilawan dengan kebaikan. Kebaikan itu bersumber dari cinta kasih Tuhan. Sehingga untuk dapat menang atas kejahatan kita perlu melibatkan Tuhan sebagai rekan sekerja. Do your best and God will do the rest!


Comments