4
November adalah peringatan pesta nama Santo Carolus Boromeus. Pesta nama tahun
ini kebetulan aku bertugas mengiringi koor di Kapel Maria Bintang Samudera.
Tugas rutinku di kapel ini adalah setiap Minggu ke-1. Tugas pelayananku di
kapel sekaligus susteran CB ini sudah berlangsung sejak aku masih sekitar kelas
3 atau 4 SD.
Aku
menjadi organis rutin di kapel Bintang Samudera (BS) karena eyangku.
Beliau tinggal tak jauh dari kapel. Lalu aku dikenalkan dengan seorang suster
yaitu Suster Rahayu. Suster mengajakku untuk bertugas musik sebagai organis di
kapel BS. Suster Rahayu tau bahwa saat itu aku masih dalam taraf amatir dan
masih belajar.. maklum masih usia anak SD. Namun Sr Rahayu dan eyang serta
orangtuaku mendukungku selalu untuk terus dan terus belajar melayani Tuhan.
Selama
tugas ekaristi mingguan di kapel BS ini aku mendapatkan begitu banyak
pengalaman. Menjadi organis tidak hanya semata-mata menguasai secara hebat
teori musik, tapi juga dibutuhkan pengalaman langsung di lapangan ^^. Tidak hanya sekali suster-suster CB menawari
dan mendoakan aku supaya turut menjadi suster… waaaaaaaaaaaaa tidaaaaaakkkk…..
saat itu aku masih anak SD .. jadi tawaran mereka tidak begitu aku hiraukan.
Pernah suatu malam aku diajak oleh para suster mengikuti perjamuan makan malam.
Ahh…pasti Cuma makan malam biasa aja. Ketika itu aku masuk ruang makan sambil
membawa tas, dan salah seorang suster menegurku: “Dek, kalo masuk ruang
perjamuan tidak boleh membawa barang apapun ya!” Hmmm kalimat itu selalu
teringat di pikiranku.
Tahun demi
tahun telah berlalu.. dan kini aku sudah mahasiswa semester 7. Kurang lebih 12
tahun sudah aku berkarya dan melayani ekaristi minggu pertama di kapel BS.
Minggu, 4 November 2012 seusai aku bertugas mengiringi koor, ada seorang suster
tua menyapaku. Beliau mengajak salaman lalu berkata: “Mbak, mbok jadi suster
saja! Suster doakan ya semoga jadi suster.” Hmmmmmmmmm….spontan aku menjawab:
“Wah Suster, kalo bisa mbok saya jangan jadi suster… saya itu gak religious je
orangnya!” Suster itu hanya tersenyum lalu terdiam. Setelah itu, aku
menghampiri bapak ibuku dan kebetulan bertemu Sr. Rahayu. Sr Rahayu berkata
kepada orang tuaku: “Terima kasih ya Pak Bu, sudah mempersembahkan putrinya utk
tugas pelayanan”. Waaaaaaaaaaaaaaaa so sweet sekali! >,<
Salut dan
selamat pesta nama bagi Susteran Carolus Boromeus. Terima kasih sudah
memberikan pendidikan berharga berupa pelayanan bermusik bagi Tuhan dan sesama.
Comments