Toleransi merupakan suatu
hal yang sangat indah apabila diwujudkan dalam hidup sehari-hari. Di tengah
konflik antaragama yang marak terjadi di Indonesia maupun mancanegara, aku
merasa bersyukur karena masih dapat merasakan arti sebuah toleransi antarumat
berbeda agama. Hal ini kualami pada saat momen Natal yang membuatnya menjadi
lebih bermakna.
Kala itu malam natal, aku
dan keluarga tiba di depan gereja. Ketika hendak masuk ke pintu gerbang luar
gereja, pengamanan begitu ketat. Beberapa aparat kepolisian dan banser berjaga-jaga
di sekitaran Gereja Katolik Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Tanpa mengganggu
keamanan serta kenyamanan para umat, polisi dan tim banser itupun dengan sigap
bersiap siaga dan mengatur arus lalu lintas yang padat merayap. Tim banser yang
berjaga adalah suatu perkumpulan umat muslim yang sukarela membantu pengamanan
misa malam natal di gereja-gereja. Terima kasih pak polisi dan tim banser atas
kesediaannya membuat suasana natal lebih nyaman ^^
Ucapan-ucapan natal lewat
media sosial atau sms mengalir untukku ^^. Ucapan-ucapan tersebut tidak hanya
dari teman, kerabat, rekan-rekan seiman saja, tetapi juga dari mereka yang
berbeda agama. Isu-isu yang menyatakan bahwa mengucapkan selamat natal itu katanya haram, hmmm is it good for our lives? Perasaanku
sangat senang ketika aku mendapat ucapan natal dari teman-teman yang berbeda agama
^^ makasih Guys! You are so sweet!
Ucapan “selamat natal”
secara langsung dari umat beda agama juga kudapatkan dari tetanggaku satu gang
dan keluargaku. Pagi-pagi, tetanggaku berkunjung ke rumahku. Beliau salah satu
umat muslim yang rajin ikut pengajian dan tergolong sesepuh di kampungku.
Beliau mengucapkan selamat natal kepada aku & keluarga satu persatu dengan
berjabatan tangan. Pengalaman lain yaitu ketika aku kumpul keluarga di rumah
simbah (tradisi Natal), ada beberapa om dan bulikku yang muslim. Mereka dengan
gembira turut merayakan natal di tengah keluarga besar. Sungguh toleransi yang
luar biasa indah. Damai di hati dan damai di bumi.
Comments