Love Our Life


12 Januari 2013, aku diajak ibuku untuk ikut acara Natalan bersama keluarga besar Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY. Acara Natalan ini dikemas melalui kegiatan berbagi kasih di Panti Asuhan Bakti Luhur, Berbah, Sleman. Panti Asuhan ini merupakan sebuah panti yang menampung anak-anak cacat atau normal serta lansia. Panti Asuhan ini berada di bawah Keuskupan Agung Semarang (KAS) dan kepala pantinya adalah biarawati. Meskipun berada di bawah KAS, panti ini menerima anak-anak atau lansia dari berbagai suku, agama, dan ras tanpa membedakan satu sama lain. Saat ini, panti menampung 30 anak-anak dan 5 -6 lansia. Dari 30 anak tersebut, hanya sekitar 3-5 anak yang normal secara fisik. Pengasuh di panti ini antara lain 4 biarawati, sukarelawan, dan misionaris. 

Kondisi fisik panti asuhan cukup memadai, lingkungannya bersih, rapi, bahkan ada taman bermain anak-anak. Ketika rombongan kami tiba, anak-anak asuh bergegas menyambut dan berebut untuk bersalaman. Trenyuh rasanya, keterbatasan fisik dan mental tak menyurutkan semangat hidup mereka. Apalagi ketika panitia natal membagikan snack ringan, wah mereka segera melahap. Acara Natalan dibuat santai dan ringan supaya adik-adik dapat mudah memahami. Nonton cuplikan video motivasi, bernyanyi, bermain, dan sharing merupakan beberapa acaranya.

Aku ingin menceritakan kesan dan pengalamanku di Panti Asuhan Bakti Luhur. Sebelumnya aku pernah mengunjungi panti ini (sekitar 3 tahun lalu), ketika itu panti belum begitu lengkap fasilitasnya karena mungkin jumlah anaknya juga tidak sebanyak sekarang. Ada beberapa anak yang membuatku terkesan, antara lain:

·        Dimas, anak laki-laki yang usianya sekitar 3 tahun. Dimas tidak bisa berjalan dan susah berbicara. Ketika aku tiba, dia menyambutku dengan cara “ngesot” dan mengulurkan tangannya untuk salaman >,< Aaaaaa Dimas!!! Sepanjang acara, aku paling dekat dengan Dimas. Aku menyuapinya makan karena dia sulit untuk makan sendiri. Dan baru aku tau kalau ternyata dia tidak suka pedas… hehehe pantas saja minumnya habis 4 gelas -___- *sorry Dimas* Dimas itu lucu sekali, wajahnya polos dan chubby >,< 
Dimas (kaos lengan hijau) & Nana (kaos merah di dekat laptop)


·           Ayu, anak perempuan yang usianya sekitar 18 tahun tapi wajahnya sudah terlihat tua. Dia mengalami kecacatan fisik yang sangat parah. Kelainan tulang tangan dan kaki menyebabkan tangan dan kakinya tidak dapat digunakan. Selain itu ia tidak bisa berbicara sehingga sangat sulit untuk menyuapinya makan. Tapi aku tau, dia sangat ramah. Beberapa kali dia mengajakku berinteraksi. Aku hanya mengangguk-angguk saja sambil senyum karena aku sendiri tidak jelas dia berbicara apa. Dia benar-benar membutuhkan kehadiran orang lain di sampingnya karena tanpa bantuan, tampaknya dia mungkin akan kesulitan untuk beraktivitas.

·           Dewi, anak perempuan usia sekitar 10 tahun yang sangat aktif dan lincah. Pertama kali, aku mengira bahwa dia adalah laki-laki. Potongan rambutnya pendek dan gaya berpakaiannya cuek. Tangan dan kakinya normal, tetapi ia sulit berbicara. Dewi sangat aktif dan suka sekali berinteraksi dengan orang lain, bahkan dia sama sekali tidak malu-malu terhadap orang yang baru dikenalnya ^^

Dewi (baju garis-garis yang sedang minum)

·           Nana, gadis kecil berusia sekitar 3 tahun. Nana sangat agresif, cantik, lincah, dan manja. Dia salah satu anak asuh yang normal. Kulitnya putih, rambutnya hitam lurus, dan bulu matanya lentik… cantik ^^. Dia sangat manja sekali kepada ibunya (*anak panti memanggil Biarawati dengan sebutan ibu). Nana itu sepanjang acara tidak bisa diam, mondar-mandir dan menarik perhatian semua yang ada di situ. Lovely girl. Dia minta pangku dengan beberapa karyawan BPS yang ada dan manja-manja… hihihihi menggemaskan

·           Mario, cowok ganteng berusia 3 bulan ^^ hihihi the cutest one ^^ Kulitnya putih bersih dan tubuhnya tambun. Sejak lahir orang tua kandungnya sudah menitipkan ke panti asuhan karena Mario mengalami kelainan pada tulang kakinya. Sekarang ini yayasan panti sedang berupaya melakukan penyembuhan untuk Mario, bahkan sampai dibawa ke Panti Rapih. Pihak rumah sakit memberi solusi supaya kaki Mario diamputasi. Tapi suster kepala dengan tegas menolak dengan alasan Mario masih sangat kecil dan masa depannya masih panjang. Suster akan berusaha mencari alternative lain untuk penyembuhan kaki Mario. *semangat Mario cute!*


Mario dan pengasuhnya yang juga anak panti ^^


Itulah beberapa anak yang berhasil menarik perhatianku. Dari mereka aku belajar sesuatu yang sangat berharga.  Syukurilah dan cintailah hidupmu. Bersyukur karena aku memiliki orang tua yang mencintaiku, mau merawat, mendidikku, dan membiayai hidupku. Bersyukur karena keterbatasan fisik saja tidak akan menghalangi semangat mereka, apalagi aku yang normal secara fisik… pastinya harus tidak mudah mengeluh dan terus semangat meraih mimpi. Intinya, kita harus mencintai hidup kita. Hidup adalah anugerah yang dipercayakan Tuhan pada kita. Jangan menyia-nyiakan hidup dan isilah hari-hari dengan penuh keceriaan dan semangat seperti halnya anak-anak panti asuhan ^^


Comments