Pertemuan Resmi Kelima: Santai dan Berkualitas


Rabu, 2 Januari 2013 saya dan Bapak melaksanakan pertemuan resmi kami yang kelima. Pertemuan ini adalah pertemuan pertama dengan dosen pembimbing pasca kompre. Pertemuan kelima berlangsung lebih lama dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Saya dan Reza (sesama anak bimbingan) sudah janjian terlebih dahulu untuk bertemu secara bersamaan. Eh, tanpa disengaja dresscode kami hari itu adalah ungu ^^ hhe sehati ^^

            Pertemuan dilaksanakan di Gedung Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) pada pukul 10.00 WIB. Begitu masuk di kantor sekretariat kependudukan, hmmm ternyata bapak sedang berada di sana dan  menerima telepon. Aku dan Reza kaget dan malah jadi kebingungan karena deg-degan. Usai telepon, bapak keluar dan menyapa kami berdua: “Mau ketemu saya kan? Ayo, silakan masuk ruangan saya!” Kami berdua masuk secara bersamaan sembari menyiapkan segala data dan proposal yang ada. 

            Kami berdiskusi bersama bapak di sofa santai di dalam ruangan yang sangat nyaman. Ini pertama kali aku dan Reza berada dalam ruangan bapak yang letaknya tepat di sebelah bagian sekretariat utama. Ruangan bervolume cukup besar dengan sofa dan meja tamu dibagian tengah, meja kerja, beberapa lemari berisi buku-buku serta berbagai penghargaan, dan foto-foto kenangan terpajang di dinding. Sekilas kuamati foto-foto itu, ada foto bapak selagi masih muda, foto bapak bersama rekan-rekan kerja, serta foto bapak bersama keluarganya. Sebuah ruangan yang sangat nyaman.

            Diskusi berlangsung sangat ramah dan bersahabat. Sikap bapak terlihat lebih santai, rileks, dan lebih mengayomi. Bahan diskusi kami (aku dan Reza secara bergantian) kali ini cukup berat. Obrolan lebih mendalam dengan gaya bahasa bapak yang tingkat tinggi membuat aku dan Reza kesulitan untuk mencatat dan memahami *seperti biasa :p* Koreksi, saran, ide, tukar pikiran dari bapak sangat menolongku dalam proses penyelesaian proposal skripsiku ini. Seperti yang aku dan Reza prediksi sebelumnya, revisi-an bersama bapak pembimbing ini pasti lebih sulit daripada revisi bersama dosen penguji kami…dan ternyata memang benar demikian. Apa yang disarankan oleh pengujiku, seketika langsung dibantah dan di-back up oleh bapak pembimbing. Tidak heran, hal itu karena pengalaman beliau lebih mumpuni dibanding dosen-dosen lain bidang kependudukan dan ketenagakerjaan. Tetapi terkadang hal ini membingungkanku, aku harus ikut pola pikir yang mana? Penguji atau pembimbing? Sekarang aku tidak ragu lagi, aku harus yakin pada pembimbingku ^^ Beliau kemudian mulai menceramahi kami dengan susunan proposal yang benar, entry data, dan langkah-langkah ke depan kami dalam dunia per-S-an. 

            Diskusi selesai dan kami berdua pamit. Bapak berpesan: Jangan lama-lama, segera temui saya lagi ya Mbak! Terima kasih Pak Kamdi! ^^

sumber: google.com


Comments