Minggu, 7 April 2013 adalah hari yang istimewa bagiku. Pada hari
itu, aku diberi kesempatan untuk mencicipi pengalaman bertugas sebagai lektor
di Gereja Katolik Santa Maria Bunda Penasihat Baik, Wates, Kulon Progo. Hal ini
merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa menguras rasa deg-degan dan grogi. Aku
belum pernah bertugas sebagai lektor gereja di depan podium yang disaksikan dan
didengarkan oleh ratusan umat yang hadir.
Bagaimana bisa aku tiba-tiba menjadi lektor di Gereja Wates? Inilah
kisahku:
24 Februari – 7 April aku menjalani masa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di daerah Kulon Progo, khususnya di Dusun Secang, Desa Sidomulyo,
Kecamatan Pengasih. Wilayah Secang termasuk ke dalam paroki Santa Maria Bunda
Penasihat Baik. Untuk beribadat ke gereja, aku harus turun bukit (dari pondokan
di Secang) dan menempuh jarak kurang lebih 12 km dengan waktu tempuh rata-rata
30 menit dari pondokan ke gereja. Gereja Wates menyelenggarakan 2 kali misa
yaitu Sabtu pukul 17.00 (bahasa Jawa) dan Minggu pukul 7.00 (bahasa Indonesia).
Aku dan seorang temanku satu pondokan (Mbak Winda) memilih untuk selalu misa
pada hari Minggu. Ada 2 alasan: bahasa pengantar bahasa Indonesia dan kondisi
sepanjang jalan yang kurang penerangan dan sangat sepi jika terlalu sore/malam.
Selama masa KKN, kami para mahasiswa rutin untuk melakukan
piket di balai Desa Sidomulyo. Aku mendapat kesempatan 4 kali piket dan selama
itu aku berkenalan dengan seorang ibu pamong desa yang bernama Bu Eni. Beliau ternyata
adalah seorang prodiakon di Gereja Wates. Bu Eni selalu memberikan update informasi tentang kegiatan
rohani, seperti jadwal misa, jadwal pengakuan dosa, dan jadwal pekan suci. Beliau
juga kerap mengajak untuk ikut ibadat di lingkungannya. Maklum, umat Katolik di
Sidomulyo sangat sedikit sehingga rotasi tugas mingguan gereja tiap-tiap
lingkungan begitu cepat.
Di akhir masa KKN-ku (7 April 2013), lingkungan Bu Eni
kebetulan bertugas tata laksana dan lektor. Aku dan Mbak Winda diminta tolong
untuk bertugas lektor: bacaan 1, bacaan 2, dan doa umat. Aku dan Mbak Winda
berangkat dari pondokan sekitar pukul 6.00 supaya dapat mampir ke rumah Bu Eni
mengambil bahan tugas lektor dan dapat mempersiapkan diri guna memberikan
penampilan yang terbaik untuk Tuhan. Aku dan Mbak Winda duduk di bangku depan khusus untuk petugas lektor dan misa hari itu dipimpin oleh Romo Sukmawanto. Puji Tuhan, dengan segala persiapan yang
seadanya, tugas lektor kami berjalan lancar. Terima kasih Tuhan atas
pengalaman luar biasa di hari terakhir masa KKN.
Gereja Santa Maria Bunda Penasihat Baik Wates tampak depan |
Bagian dalam Gereja Santa Maria Bunda Penasihat Baik Wates |
Podium untuk lektor terletak di sebelah kanan dan kiri altar |
Comments