My Mom is My Bestfriend ^^


Dua puluh April malam,  entah apa yang membuatku kala itu tidak dapat tidur semalaman. Mata mulai mengantuk, tapi tak mampu rasanya memejam. Suatu perasaan yang mengganjal, yang ku rasa perlu untuk dibagikan kepada orang yang kupercaya. Tertidurlah aku beberapa menit hingga tak terasa hari telah pagi dan saatnya untuk memulai aktivitas. Kepala berat, mata perih, badanpun terasa pegal akibat insomnia semalam.

Senin pagi, matahari bersinar cukup cerah, seolah mengisyaratkan bahwa Tuhan tak kan pernah ingkar janji. Ia selalu menepati janjiNya untuk menerbitkan sang fajar, pertanda pasti selalu ada harapan di setiap harinya. Menjelang siang, cuaca beranjak mendung. Tak berselang lama, langit gelap dan hujanpun tidak tertahan. 

Siang itu, aku berdua di rumah dengan ibuku. Ibu sedang tiduran di kamar dan aku menyusulnya. Kami tiduran di sebuah tempat tidur sambil berselimut karena udara dingin.  Di tengah gemericik suara derasnya hujan, aku dan ibu melakukan “pillow talk”  dari hati ke hati. Aku memulai perbincangan dengan topik penyebab insomniaku semalam. Kami tidur saling berhadapan dan bertatapan. Ibu begitu serius mendengarkan kisahku. Dia mendengarkan seluruh ceritaku dari A sampai Z kemudian mulai memberi tanggapan. Tak hanya sekedar tanggapan, ibu menyertakan juga sharing pengalamannya masa muda dan tak lupa ibu memberiku semangat melalui pelukan. 

Sekitar pukul 5 sore, sesi curhatpun usai. Kami berdua mengakhirinya dengan berdoa bersama. Ibuku adalah sahabatku. Keluargaku mendidikku untuk menjadi pribadi yang terbuka, tidak baik ada rahasia dalam sebuah keluarga. Jika ada permasalahan, lebih baik disharingkan sehingga anggota keluarga yang lain dapat menjadi pendengar, pemberi solusi, dan penyemangat kita. Aku mempunyai sahabat curhat yang cukup banyak, namun bagiku, ibu adalah tempat curhat yang paling nyaman dan terpercaya (selain Yesus dan Bunda Maria) ^^

Percaya tidak percaya, usai curhat dengan ibu, perasaanku menjadi sangat lega dan akupun dapat tidur dengan lelap dan tanpa beban. Mungkin ini juga kekuatan dari sebuah doa. Aku bahagia karena ibuku dapat menjadi sahabatku. Selamat hari Kartini Bu! :)

Benedicta Anin P.L

The picture is taken from www.google.com

Comments